Tabloidtipikor.id, Bogor- Praktek menyandera ijazah puluhan siswa miskin masih saja terjadi di Bogor akibat tunggakan biaya oleh puluhan siswa di kota hujan ini.
Kejadian meresahkan para orangtua siswa ini menjadi perhatian khusus para wakil rakyat yang kantornya bersebelahan dengan istana Kepresidenan RI, mengingat seruan Wajib Belajar"oleh pemerintah wajib pula dilaksanakan dalam tindakan nyata agar propaganda pemerintah tidak sekedar slogan kosong belaka.
Komisi IV DPRD Kota Bogor.
terus mendorong agar Pemerintah Kota (Pemkot) mengalokasikan anggaran dalam mengatasi permasalahan masyarakat yang menunggak biaya sekolah yang berakibat ijazah disandera bisa teratasi.
Komisi IV DPRD Kota Bogor Said Muhamad Mohan mengatakan, permasalahan ini akan secepatnya diatasi akibat keluhan masyarakat yang tidak mampu karena tertunggaknya biaya sekolah.
Berdasarkan pengaduan masyarakat di kantor DPRD kota Bogor saat reses, juga informasi yang didapat Komisi lV, maka keluhan ini segera teratasi dengan turunnya anggaran melalui APBD.
"Langkah kami di DPRD dan Pemkot sudah terealisasi pada 12/11/2022 lalu", cetusnya.
Dengan turunya anggaran dari APBD ini, salah satu relawan dari partai Gerindra yang mendampingi pelaksanaan penebusan atau mengambil kembali ijazah 40 siswa di sekolah swasta Binasarana informatika kota Bogor menyampaikan, "bahwa anggaran program bantuan yang diajukan pada Januari 2022 sudah direalisasikan pada Desember 2022 secara tepat sasaran", ungkpanya.
Salah satu relawan yang enggan disebutkan namanya, walaupun terkendala dengan orang tua yang sulit dihubungi, namun kami team relawan dari partai Gerindra menyambangi rumah siswa kurang mampu dan memberikan informasi perihal bantuan tebus ijazah, agar program ini dapat dijadikan percontohan bagi
para wakil rakyat lainnya, dan masyarakat pun terakomodir oleh program-program yang ada,
terbantu juga pihak sekolah", katanya.
"Semua Ijazah sudah diserahkan ke 40 siswa pada rabu 11/01/2023, salah satunya sekolah swasta Bina Sarana Informatika Kota Bogor", tuturnya mengakhiri pembicaraan.
(Ariyo)
Editor : Paul Ander
